Merasa Janggal Soal Kematian Saifulloh, Istri Korban Minta PT CSK Untuk Terbuka

    Merasa Janggal Soal Kematian Saifulloh, Istri Korban Minta PT CSK Untuk Terbuka
    Lilis istri dan kedua anak dari almarhum Saifull

    TANGERANG - Kepergian sang suami yang dicintai untuk selama-lamanya menyisakan pilu yang amat mendalam bagi seorang istri. Hal itu dirasakan Lilis, atas kepergian suaminya Saifullah, warga Kp, Teluk Mesjid rt, 002/rw, 005 Desa Sungai Apit Kabupaten Siak, Riau.

    Tragis memang, suaminya meninggal dunia yang pada saat itu sedang bekerja di PT CSK Curug Tangerang  dalam keadaan memilukan. Jasad suaminya tidak dipulangkan ke daerah asal malah dikebumikan di pemakaman husus Covid - 19 di Desa Buni Ayu Kabupaten Tangerang oleh pihak perusahaan.

    Kepada wartawan, Jumat (4/8/2023), di salah satu penginapan yang ada di citra raya kabupaten Tangerang, sang istri pun berharap kepada pihak perusahaan PT CSK, agar mengatakan sejujurnya atas penyebab kematian suaminya, karna saya mendapat informasi bahwa suami saya meninggal karna kecelakaan kerja akibat tertimpa pipa besi saat bekerja di perusahaan sebelum saya meminta pihak kepolisian agar bisa mengungkapkan kematian suami saya.

    “Saya berharap kepada pihak perusahaan agar mengatakan yang sejujur jujurnya atas penyebab kematian suami saya. Dan menurut saya kematian suami saya tidak wajar. Agar saya dan anak saya tenang menjalani hidup sehari-hari. Saya mengganti tulang punggung di keluarga, ” ungkap Lilis

    Dia mengenang, bahwa kematian suaminya dirasa ganjil. Sebab, sebut Lilis menjelaskan kronologisnya, pada tanggal 9 Juli 2021 saya dihubungi oleh pihak perusahaan dan dikabarkan suami saya meninngal karna sakit perut, waktu itu karna pas pandemi coorona pihak perusahaan tidak bisa memulangkan jenajah ke riau akhirnya suami saya dimakamkan di tangerang padahal kami memohon untuk di pulangkan ke Riau jenazah suami saya, pihak perusahaan kekeh tidak bisa memulangkan.

    Singkat cerita pihak PT CSK yang ada di Riau memberikan konfensasi untuk anak sebesar 250.000 per bulan selama lima tahun namun konfensasi itu hanya satu bulan saja diberikan, dan kami diberikan santunan kematian sebesar 20 juta, hanya itu saja.

    Dan hari ini saya di panggil dan di fasilitasi oleh pihak PT CSK dibelikan tiket pulang pergi dan penginapan untuk mengajak saya dan anak anak ziarah ke makam almarhum suami saya, dan saya ziarah diantar Orang dari PT CSK.

    Lalu cerita cerita tentang kematian suami saya dulu pas waktu itu katanya pas sesak itu kami jemput tukang urut atau pijit lalu di pegang dadanya sebentar ka, ucap lilis menirukan. 

    Dengan spontan lalu saya bilang ko di pegang dadanya katanya abang ini meninggal karna sakit perut, lalu kata bang Bagus perwakilan dari pihak PT CSK mengatakan, Bukan karna sakit perut ka tapi abang ini meninggal tertimpa pipa besi ka kena dada nya. Sayapun kaget baru kali ini pula saya dengar cerita itu, kemudian Bagus mengatakan tapi saya tidak tahu pasti juga ka karna cerita itu dari teman teman perusahaan jadi subuh itu jam 5:30 pagi abang itu datang ke lokasi kerja dan tertimpa besi pipa dadanya saat itu abang menjerit jerit kesakitan minta tolong diangkatkan pipa yang menimpa badannya.

    Lilis juga mengatakan yang mengetahui kejadian ini banyak, kata pak Bagus kalu saya tidak tahu persis karna saya sedang tidak dilokasi saat kejadian yang tahu itu pak Soleh dan Heru, "kata lilis meneruskan ucapan Bagus.

    Saat dikonfirmasi melalui telpon seluler Bagus salah satu perwakilan dari Perusahaan PT CSK mengatakan, iya waktu itu saya kurang tau persis kejadianya, baru kemarin diceritakan sama pak Soleh sama si kk (istrinya) bahwa pak Saifullah ini dari pagar pagar yang disusun itu, dia lompat terpeleset menghatam besi punggungnya posisinya terlentang, dan terkait pemulangan jenazah waktu itu kita kesulitan  karna pas ramai ramainya Corona, akhirnya kami mencari pemakaman disini itupun pada sat dimakamkan Petinya pun dibuka,  

    Ketika ditanya Waktu itu Rumah Sakit Mana yang menanganinya Bagus mengatakan, itu dia yang kami belum tahu, katanya waktu itu di balaraja, Heru pun lagi mencari saat ini karna Kami butuh berkas berkas itu dan istrinyapun menanyakan, " ucapnya melalui sambungan telepon seluler.

    Sementara Heru rekan korban yang diduga mengetahui persis Kejadian tersebut saat di konfirmasi melalui telepon selulernya dan Chat WhatsApp Belum merespon konfirmasi dari awak media.

    Suhendi

    Suhendi

    Artikel Sebelumnya

    Ketum Paseba Tangerang Utara Gelontorkan...

    Artikel Berikutnya

    Puluhan Hektar Tanaman Padi Terancam Gagal...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    BINUS Learning Community Palembang Mengadakan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dengan Tema "Cara Mudah Menentukan Harga Jual Produk yang Tepat!"
    Soal Pilkada Banten 2024 yang Dinilai Bisa Kembali Munculkan Politik Dinasti, Ini Kata Pengamat
    Berikan Dukungan, Prabowo: Saya Percaya Andra Soni Akan Kerja Keras Perbaiki Kehidupan Rakyat Banten

    Ikuti Kami